a. Peranan dan keterampilan fasilitasi, terdiri dari :
1). Animasi sosial (social animation).
Seorang pekerja
sosial berperan sebagai animator, harus mampu mengilhami, menumbuhkan antusias, menstimulasi (merangsang),
menggerakan dan memotivasi masyarakat untuk melakukan suatu aksi. Dalam hal ini
bukan berarti pekerja sosial melakukan segalanya sendirian, namun lebih pada
memungkinkan orang lain untuk menjadi aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat.
2). Mediasi dan Negosiasi (mediation
and negotiation).
Dalam masyarakat seringkali terjadi
konflik diantara berbagai kepentingan yang melibatkan kekuatan dan kekuasaan.
Untuk itupekerja sosial yang bekerja di masyarakat harus mampu menyelesaikan
konflik yang terjadi dan membangun konsensus. Dalam hal ini pekerja sosial
berperan sebagai mediator, yang harus mendengarkan, menampung dan memahami
masing-masing pihak yang berkonflik secara netral.
3). Pendukungan (Support)
Peranan pekerja sosial sebagai
pendukung adalah menyediakan dukungan untuk masyarakat agar dapat terlibat
dalam struktur dan aktivitas masyarakat. Untuk itu, diperlukan kemampuan
memahami nilai-nilai masyarakat dan makna dari sumbangan anggota masyarakat,
memberikan penguatan, dan siap sedia apabila masyarakat membutuhkan dan menjadi
tempat bertanya yang baik bagi masyarakat.
4). Membangun konsensus
(building consensus)
Pekerja sosial harusmampu membangun
konsensus dankerjasama diantara berbagai kepentingan dalammasyarakat, yang
seringkali menimbulkan konflik. Dalam halini pekerja sosial dituntut untuk
dapat mengajak masyarakat untuk mementingkan tujuan bersama, mengganti
kompetesi yang terjadi dengan konsensus yang lebih berarti dan struktur
kerjasama yang baik. Konsensus bukan berarti bahwa semua orang setuju
terhadap segala hal karena adanya banyak perbedaan pandangan/pendapat, namun
yang penting adalah konsensus dapat mewakili persetujuan bersama akan adanya
aksi yang terbaik, yang diputuskan bersama.
5). Memfasilitasi kelompok
(group facilitation)
Banyak waktu pekerja sosial dengan
masyarakat yang dialokasikan dalam kelompok dan keefektifan seorang
pekerja sosial yang bekerja dengan masyarakat akan sangat tergantung pada
bagaimana dia mampun mengoperasikan kelompok-kelompok kecil, dimana pekerja
sosial akan terlibat di dalam kegiatan-kegiatan kelompok ,kepanitiaan, kelompok
berencana, kelompok pelatihan, kelompok reaksional, kelompok bantu diri dan
sebagainya.
Pekerja sosial yang bekerja dalam
masyarakat di sini berperan sebagai fasilitator dalam kelompok, baik secara
formal sebagai pemimpin atau secara informal sebagai anggota kelompok.
Pencapaian konsensus pun lebih mudah dicapai melalui kegiatan kelompok. Seorang
pekerja sosial masyarakat harus mampu mengoperasikan kelompok secara efektif,
dengan barbagai persyaratan keterampilan yang dimilikinya.
6). Penggunaan
keterampilan dan sumber (utilitsation of skills and resources)
Mengindentifikasi dan menggunakan keterampilan dan sumber yang tersedia dalam
masyarakat atau suatu kelompok. Seringkali banyak potensi dan sumber-sumber
tersedia dalam masyarakat namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Dalam hal
ini pekerja sosial membantu masyarakat untuk menemukan potensi yang
dimilikinya, baik berupa bahan mentah, keahlian, produk-produk,
finansial, dan tenaga sukarela.
7). Mengorganisir (organising)
Peranan lain yang tak kalah penting adalah sebagai organiser, yaitu menjadi
orang yang dapat membuat sesuatu dapat dilakukan. Pekerja sosial harus mampu melibatkan
berbagai hal atau pihak untuk memungkinkan suatu kegiatan dapat dilaksanakan
dengan baik. Misalnya saja dimulai dari mempersiapkan tempat/aula untuk suatu
pertemuan, mengundang wartawan, notulen pertemuan, persiapan makanan ringan
untuk pertemuan, mengurus perijinan dan sebagainya, agar sebuah pertemuan dapat
dilaksanakan dengan lancar tentu saja bukan berarti semuanya dilakukan
sendirian, namun lebih menekankan adanya pembagian tugas dengan anggota
masyarakat untuk berperan serta dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu.
8) Komunikasi
personal (personal communication)
Seorang pekerja sosial masyarakat harus memiliki kemampuan komunikasi yang
baik, baik berbicara denga orang lain, membuat suatu pembicaraan, menyimpulkan
pembicaraan, menciptakan sauasana yang nyaman, membuat suatu pembicaraan
terfokus, mendengarkan dengan baik, mengajukan pertanyaan, membuat pernyataan
dan sebagainya.
b. Peranan dan Keterampilan
Edukasional, terdiri dari :
1). Meningkatkan kesadaran (consiousness raising)
Pekerja sosial
harus mampu secara aktif di dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Masyarakat harus mampu melaksanakan pengembangan di atas kaki dan kemampuan
mereka sendiri,dan pekerja sosial harus dapat mencapai kondisi tersebut.
2). Memberikan Informasi (informing)
Pekerja sosial
masyarakat harus memiliki informasi yang bermanfaat, berkaitan dengan indikator
sosial, struktur usia, angka kenakalan remaja, distribusi pendapatan, suku asli
dan sebagainya yang semuanya bermanfaat untuk membuat profil dari suatu
masyarakat. Kemudian dia harus dapat menyampaikan informasi tersebut dalam
bentuk yang tepat, dan menjadikan masyarakat mampu pula memperoleh
informasi tersebut.
3). Konfrontasi (confronting)
Kadangkala
perlu juga bagi seorang pekerja sosial masyarakat untuk konfrontasi dengan
suatu masyarakat atau kelompok masyarakat, namun tentu saja tidak
dilakukan dengan cara keras. Pekerja sosial harus memiliki kemampuan untuk
melakukan hal ini.
4). Pelatihan (training)
Pelatihan
merupakan peranan yang sangat spesifik, dimana seorang pekerja sosial
masyarakat mengajari masyarakat bagaimana melakukan sesuatu. Mungkin saja,
peksos tidak harus menjadi pelatih, namun bagaimana menemukan orang yang tepat
untuk menjadi pelatih. Dalam hal ini peksos membantu masyarakat untuk dapat
menyelenggarakan suatu pelatihan yang efektif.
c. Peranan dan Keterampilan
Perwakilan, terdiri dari :
1). Memperoleh sumber-sumber (obtaining
resources)
Sumber dapat berupa informasi,
finansial,keterampilan dan keahlian yang perlu untuk diolah dan dimanfaatkan
dengan baik. Seorang peksos masyarakat harus sensitif untuk mengenali dan
menemukan sumber-sumber yang tersedia di dalam atau di luar masyarakat namun
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan pengembangan
masyarakat.
2). Advokasi (advocacy)
Peksos
harus dapat melakukan upaya pembelaan, baik atas nama individu atau kelompok
di dalam masyarakat
atau masyarakat. Hal ini berkaitan dengan masalah sistem legal,
dimana peksos membela kepentingan klien, terutama klien yang mengalami
penganiayaan atau penindasan oleh orang atau pihak lain.
3). Penggunaan media (using media)
Peksos
harus mampu menggunakan berbagai media (dapat berupa kampanye, penyuluhan,
pertemuan, atau media jurnalistik) untuk kepentingan kegiatan pengembangan
masyarakat dengan cara yang tepat dan penuh pertimbangan.
4). Hubungan publik dan perwakilan publik (public relations
and publik reprentation)
Dalam hal ini
peksos masyarakat harus mampu mencari publikasi, agar masyarakat menjadi lebih
bersemangat dalam melaksanakan kegiatannya serta diperoleh pengakuan yang
diharapkan dari pihak luar.
5). Jejaring (networking)
Peksos harus
mampu mengajak secara aktif anggota masyarakat untukdapat membentuk jaringan
dan menjalin hubungan dengan pihak lain untuk kepentingan masyarakat itu
sendiri. Hubungan dengan masyarakat yang lebih luas perlu dikembangkan agar
dapat mencapai hasil yang lebih maksimal. Siapa atau pihak mana yang perlu
digapai atau bagaimana caranya, menjadi pertimbangan yang sangat penting.
6). Membagi pengetahuan dan pengalaman (sharing
knowledge and experience).
Peksos masyarakat selalu belajar dari apa yang
dilakukan dan dari pekerjaannya. Dia bukanlah seseorang yang tahu segalanya.
Untuk itu berbagi pengetahuan dan pengalaman antara satu dengan yang lainnya
sangat diperlukan. Kegiatan ini harus pula dikembangkan dalam masyarakat agar
masing-masing memiliki semangat untuk saling belajar, menerima dan memberi,
baik dilakukan secara formal maupun informal.
d.
Peranan dan Keterampilan Teknis, terdiri dari :
1). Penelitian (research)
Peksos masyarakat harus dapat
melakukan kegiatan penelitian dengan menggunakan metodelogi yang tepat dan
benar. Kegiatan penelitian yang dimulai dari mendisain dan melakukan survey, menggunakan
dan menganalisis data sensur, mengumpulkan data dan menganalisisnya, serta
melakukan penulisan laporan hasil penelitian sesuai permintaan dari berbagai
pihak.
2). Penggunaan komputer (using computer)
Komputer saat
ini bukanlah hal yang asing, namun telah menjadi bagian dari kehidupan kita.
Perkembangan model dan jenis program sudah sangat maju, sehingga menuntut
peksos untuk mengenali dan mengikuti tren penggunaannya. Peksos harus dapat
mengaplikasikan berbagai program komputer untuk kepentingan pekerjaannya.
3). Presentasi verbal dan tertulis (verbal and written
presentation)
Peranan dan
keterampilan ini meliputi :
· Manajemen (management)
Pada saat
masyarakat harus melakukan dan bertanggung jawab atas suatu proyek, manajemen
menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Mengetahui bagaimana melakukan
prinsip-prinsip dalam manajemen sangat diperlukan. Oleh karena itu, peksos
masyarakat harus mengetahui tentang manajemen yang baik agar dapat membantu
masyarakat untuk melakukan kegiatannya, terutama yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek, baik yang berasal dari pemerintah maupun non pemerintah.
· Kontrol keuangan (financial control)
Peksos harus
juga memiliki pengetahuan tentang menyimpan dokumen pelaporan keuangan,
akuntabilitas pengeluaran keuangan dan kontrol keuangan, yang dapat
ditransformasikan kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya.
terima kasih postingannya, apakah setiap peran itu harus dilakukan pada satu komunitas yang sedang dikembangkan?
BalasHapus